Suatu proyek pengembangan perangkat lunak adalah suatu proses kompleks yang melibatkan banyak orang dengan keahlian khusus untuk tugas dan aktifitas tertentu. Kualitas produk yang dihasilkan akan tergantung pada 3 faktor utama yaitu people yang akan mengembangkan produk tersebut, lalu technology yang diterapkan, dan bagaimana manajemen dari process pengembangan produk tersebut. Semakin besarnya tantangan yang dihadapi dalam pengembangan perangkat lunak karena bertambah kompleksnya perangkat lunak yang harus dikembangkan dan keanekaragaman alat dan bahasa pemrograman yang ada telah membangkitkan kesadaran organisasi pengembang perangkat lunak akan pentingnya faktor proses untuk menjamin kualitas produk mereka. Capability Maturity Model Integration (CMMI) dari Software Engineering Institute (SEI) adalah merupakan salah satu model yang dapat dijadikan kerangka acuan bagi organisasi untuk mengembangkan manajemen proses pengembangan perangkat lunaknya untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang lebih baik. Pada penelitian ini akan dilakukan kajian proses pengembangan perangkat lunak di Pusilkom UI dengan mengacu pada CMMI DEV pada tingkat kematangan 2, dimana hasil yang diharapkan adalah suatu usulan perbaikan untuk proses pengembangan perangkat lunak. Pada pengumpulan data akan digunakan alat bantu kuesioner MISIME dan juga wawancara untuk mendapatkan data tentang penerapan area proses CMMI tingkat 2 di Pusilkom UI. Sementara untuk pengolahan data akan digunakan analisis hubungan antara area proses CMMI dengan pendekatan agile untuk menentukan praktek – praktek pada area proses CMMI yang perlu untuk mendapatkan prioritas usaha perbaikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa saat ini Pusilkom UI masih berada pada tingkat kematangan 1 dari CMMI, dimana terdapat 22 praktek yang mendapatkan prioritas untuk usaha perbaikan dalam penerapannya di Pusilkom UI. 22 praktek itu terbagi atas 2 specific practice dari area proses Configuration Management, 8 specific practice dari area proses Measurement and Analysis, 5 specific practice dari area proses Project Planning, 2 specific practice dari area proses Process and Product Quality Assurance, serta 5 generic practice.