vi Universitas Indonesia ABSTRAK Penelitian ini mengusulkan metode logika fuzzy untuk melakukan identifikasi terhadap seorang individu jika pada keluarga tersebut tidak ada orangtua oleh karena itu diusulkan orang tua “semu” dengan mengidentifikasi Short Tandem Repeat (STR) dari keluarga yang hidup seperti saudara kandung, kakek-nenek, paman-bibi, keponakan dan sepupu. Eksperimen dilakukan dengan membandingkan metode logika fuzzy dengan metode bayes. Hasil pengukuran similarity profil DNA dengan logika fuzzy untuk sepupu belum bisa digunakan karena tidak mencapai 50%, sedangkan untuk saudara kandung, kakek-nenek, paman-bibi, keponakan dapat mencapai di atas 50%. Nilai recall dengan logika fuzzy selalu memperoleh 100%. Perhitungan similaritas lokus digunakan untuk mencari sifat kesukuan dari individu yang lebih kuat dengan mengukur persimpangan fuzzy antara lokus individu dan lokus referensi dan kemudian melakukan perhitungan similaritas CODIS STR-DNA. Shifted Convoluted Gaussian Fuzzy number (SCGFN) dan Gaussian Fuzzy Number (GFN) untuk mewakili setiap nilai lokus sebagai peningkatan Triangular Fuzzy Number (TFN) seperti yang digunakan dalam penelitian sebelumnya. Eksperimen dilakukan untuk kasus berikut: orang yang sama, orang dengan hubungan keluarga, orang dari suku yang sama, dan populasi suku tertentu. Uji statistik dengan analisis varian (ANOVA) menunjukkan perbedaan dalam similaritas antara SCGFN, GFN, dan TFN dengan tingkat signifikan 95%. Metode Tukey dalam ANOVA menunjukkan bahwa SCGFN menghasilkan simalaritas yang lebih tinggi yang berarti lebih baik daripada metode GFN dan TFN. Pemilihan lokus yang signifikan dalam membedakan keunikan antar suku diharapkan dapat meningkatkan keakuratan sistem inferensi kesukuan yang telah dikembangkan. Penelitian yang diusulkan dikembangkan menggunakan logika fuzzy dengan memanfaatkan distribusi probabilitas penanda allel sebagai fungsi keanggotaan fuzzy. Kombinasi keunikan antar suku di analisis dengan Quantum Relative Entropy (QRE) dan diilustrasikan dalam dua distribusi model yaitu model allel terpisah dan model allel berpasangan. Model allel berpasangan menunjukkan hasil yang lebih baik dengan persentase recall precesion dan akurasi di atas 99%. Uji statistik dengan McNemar menunjukkan QRE lebih baik daripada Jensen-Shanon Divergence (JSD) dalam hal memilih kombinasi lokus yang tepat pada sistem inferensi suku. Kata kunci : STR-DNA, Fuzzy, Similarity, Gaussian, Quantum Relative Entropy Nama : Maria Susan Anggreainy Program Studi : Doktor Ilmu Komputer Judul : Pengembangan Metode Pengukuran Kemiripan STR-DNA Berbasis Logika Fuzzy Yang Melibatkan Hubungan Kekeluargaan Dan Informasi Kesukuan Pembimbing : Prof. Dra. Belawati H. Widjaja, M.Sc, Ph.D Dr. Eng M. Rahmat Widyanto, S.Kom, M.Eng drg. Nurtami Soedarsono, Ph.D