Saat ini, hampir semua organisasi telah memanfaatkan analisis data dalam pengambilan keputusan, salah satunya melalui implementasi Business Intelligence (BI). Hal ini juga dilakukan Direktorat Pengelolaan Kas Negara (DPKN), sebuah organisasi publik yang telah mengadopsi BI. Keberhasilan dalam mengadopsi teknologi BI memungkinkan organisasi mencapai efektivitas bisnis yang lebih baik dan mengoptimalkan investasi dalam Teknologi Informasi (TI). Namun, perlu menyiapkan prakondisi dalam implementasi BI untuk memperoleh manfaat penuh dari sistem tersebut, baik dari domain organisasi, teknologi, maupun sumber daya manusia. Oleh karena itu, pengukuran tingkat kematangan diperlukan untuk mengevaluasi sejauh mana penerapan sistem BI di DPKN. Penelitian ini mengadopsi model kematangan (biMM) yang dikembangkan oleh Dinter menggunakan metode campuran (mixed method). Data akan diperoleh melalui analisis dokumen organisasi, observasi, dan pengisian kuesioner oleh 13 responden, serta wawancara kepada 4 orang narasumber di DPKN yang berkedudukan sebagai struktural maupun staff pengguna dan pengembang sistem. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kematangan penerapan BI pada DPKN secara keseluruhan berada pada level 3: Information Integration. Meskipun demikian, ditemukan lima sub-dimensi dengan pencapaian rendah, yaitu (1) Teknis Manajemen Data, (2) Fungsi Analisis pada Aplikasi, (3) Kemampuan Pelaporan pada Aplikasi, (4) Ketersediaan Sistem, dan (5) Kalkulasi Keuntungan, yang menunjukkan implementasi BI pada area tersebut belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menilai dan memberikan rekomendasi yang relevan bagi DPKN dalam meningkatkan kematangan agar dapat memperoleh manfaat penuh dari implementasi BI yang telah dilakukan serta dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya dalam mengukur tingkat kematangan implementasi sistem BI di organisasi publik. Selain itu, penelitian ini juga dapat menjadi acuan dalam memberikan rekomendasi peningkatan implementasi BI.