Call Number | KP-3811 |
Collection Type | Kerja Praktek (KP) |
Title | Pengembangan Chatbot Berbasis GPT untuk Optimalisasi Kepatuhan Perbankan di OCBC Indonesia |
Author | Arkan Alexei Andrei; |
Publisher | Depok: Fasilkom UI, 2025 |
Subject | Retrieval-Augmented Generation |
Location | FASILKOM-UI; |
Nomor Panggil | ID Koleksi | Status |
---|---|---|
KP-3811 | TERSEDIA |
Nama : Arkan Alexei Andrei Program Studi : Ilmu Komputer Judul : Pengembangan Chatbot Berbasis GPT untuk Optimalisasi Kepatuhan Perbankan di OCBC Indonesia Pembimbing : Ichlasul Affan, S.Kom., M.Kom. Selama pelaksanaan kerja praktik di OCBC Indonesia, penulis berperan dalam pengembangan chatbot berbasis GPT yang dirancang untuk memudahkan tim kepatuhan dalam mengakses regulasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI). Proyek ini berlangsung selama 14 minggu, di mana penulis bekerja dengan teknologi RetrievalAugmented Generation (RAG), LangChain, Elasticsearch, serta FastAPI untuk pengembangan backend. Data regulasi disimpan di AWS S3 setelah scraping dari situs resmi OJK dan BI. Seluruh pipeline query dan pencarian dirancang untuk memungkinkan chatbot menjawab pertanyaan dengan cepat dan akurat berdasarkan dokumen-dokumen yang sudah diindeks. Proses pengembangan mencakup scraping data, standarisasi penamaan dokumen, pembuatan pipeline query, serta pengembangan antarmuka pengguna dengan ReactJS agar mudah diakses dan intuitif. Evaluasi sistem dilakukan menggunakan RAGAS, menilai beberapa metrik utama seperti Context Precision, Answer Correctness, dan Answer Relevancy. Hasilnya, chatbot mencapai akurasi 85%, mengurangi waktu pencarian regulasi hingga 88%, serta menurunkan biaya operasional sebesar 97% dibandingkan metode manual dan berlangganan layanan pihak ketiga. Proyek ini secara langsung relevan dengan ilmu yang dipelajari penulis, terutama untuk mata kuliah Kecerdasan Artifisial & Sains Data Dasar (KASDD) dan Proyek Perangkat Lunak (PPL). Implementasi chatbot ini tidak hanya mengoptimalkan efisiensi kerja tim compliance, tetapi juga membantu mengurangi risiko kesalahan manusia dan meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku di industri perbankan.