Call Number | KA-1956 (Softcopy KA-1950) MAK KA-1596 |
Collection Type | Karya Akhir (KA) |
Title | Transformasi Arsitektur Aplikasi Accounting System Berbasis Arsitektur Cloud-Native Menggunakan Pendekatan Model Driven: Studi Kasus PT XYZ |
Author | Tedy Tri Saputro; |
Publisher | Jakarta : Program Studi Magister Teknologi Informasi Fasilkom UI, 2025 |
Subject | Cloud native |
Location | FASILKOM-UI; |
Nomor Panggil | ID Koleksi | Status |
---|---|---|
KA-1956 (Softcopy KA-1950) MAK KA-1596 | Indonesia | TERSEDIA |
Meskipun tekanan ekonomi yang diakibatkan oleh inflasi dan kondisi makroekonomi yang tidak menentu di tahun 2022, belanja cloud yang dihabiskan oleh perusahaan enduser di tahun 2023 diperkirakan masih akan tetap tumbuh, dengan proporsi terbesarnya pada Software as A Service (SaaS). Hal tersebut mendorong PT XYZ untuk berencana terjun ke dunia SaaS dengan menjadikan salah satu produknya yaitu Accounting System untuk dijual dengan skema tersebut. Untuk keperluan tersebut PT XYZ melakukan kajian tentang kesiapan produk Accounting System yang eksisting. Hasil kajian kemudian menghasilkan beberapa temuan terkait beberapa hal yang perlu diperbaiki dari produk sebelum dijual dengan skema SaaS yang salah satunya adalah perlunya rancangan arsitektur SaaS untuk product Accounting System. Hal tersebut dikarenakan karakteristik SaaS berbeda dengan perangkat lunak tradisional. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan rancangan arsitektur SaaS untuk Accounting System PT XYZ. Penelitian ini menggunakan pendekatan model driven yang disesuaikan untuk diimplementasikan pada SaaS. Hasil dari perancangan arsitektur selanjutnya divalidasi ke dalam tiga aspek. Pada aspek fungsional, didapatkan kesimpulan bahwa aplikasi microservice yang dihasilkan memiliki representasi fungsional yang sama dengan aplikasi legacy. Pada aspek non-fungsional, terdapat saran perbaikan yang dapat dilakukan pada pilar system design, keunggulan operasional, security dan realibilitas. Sedangkan pada aspek kelayakan teknis menunjukan bahwa arsitektur yang dirancang memiliki kelayakan secara teknis untuk diimplementasikan pada proyek karena sebagian besar teknologi sudah dipelajari dan diimplementasikan ke dalam proyek sebelumnya. Sedangkan untuk teknologi baru yang belum dipelari memerlukan proses adaptasi yang tidak lama.