Arus globalisasi dan perkembangan dunia teknologi informasi (TI) yang semakin cepat, menyebabkan perusahaan harus mengeluarkan anggaran untuk investasi TI yang relatif besar. Para pimpinan perusahaan sekarang mulai berpikir apakah investasi TI yang dilakukan sudah tepat, atau bagaimana mengetahui keselarasan investasi TI dengan strategi yang sedang diterapkan di perusahaan tersebut. Untuk menjawab pertanyaan diatas kita perlu melakukan pengukuran TI, dan salah satu alatnya adalah IT Balanced Scorecard, yang dikembangkan oleh Grembergen berdasarkan konsep Balanced Scorecard (Kaplan dan Norton). Balanced Scorecard yang semula dicetuskan oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton ini membagi ukuran kinerja ke dalam empat perspektif, yaitu finansial, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajran dan pertumbuhan. kemudian dikembangkan oleh Grembergen menjadi IT Balanced Scorecard, yang terbagi menjadi empat perspektif dari sisi TI yaitu perspektif kontribusi perusahaan., orientasi pengguna, penyempurnaan operasional dan orientasi masa depan. Tujuan penulisan tesis ini adalah untuk mengukur dukungan divisi TI terhadap strategi lembaga pendidikan. Pengukuran dilakukan dengan menurunkan visi menjadi strategi, dari strategi diturunkan lagi menjadi tujuan strategis beserta dengan kriteria pengukuruan (indikator) yang jelas. Thap selanjutnya adalah dilakukannya evaluasi terhadap indikator tujuan strategis melalui pengumpulan data, survei dan kuesioner. Berdasarkan hasil yang didapat untuk masing-masing indikator, maka akan didapatkan persentase dukungan divisi TI terhdap strategi lembaga pendidikan. Berdasarkan hasil pengukuran IT Balanced Scorecard yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa dukungan divisi TI terhdap strategi lembaga pendidikan ini kuat di perspektif orientasi pengguna (81,2 %) dan penyempurnaan operasional (66,3%), sedangkan untuk kontribusi perusahaan (43,9%) dan orientasi masa depan (31,0%) perlu ditinjau lebih jauh.