Industri farmasi di Inodnesia terbagi menjadi dua berdasarkan penanaman modalnya yaitu perusahaan nasional dan multinasional. Kompetisi yang tinggi dalam industri ini menyebabkan perusahaan harus mampu untuk meningkatkan daya kompetisinya. Oleh karena itu penerapan teknologi informasi (TI) menjadi suatu pilihan untuk memenangkan kompetisi ini. namun implementasi Ti memerlukan biaya yang besar, sehingga kebijakan-kebijakan investasi TI memerlukan justifikasi yang akurat sehingga aTI tidak jatuh menjadi cost centre. Tesis ini meneliti bagaimana komposisi pengeluaran TI perusahaan-perusahaan farmasi multinasional di Indonesia. Disamping itu juga diteliti aspek-aspek yang menajdi alasan mengapa komposisi tersebut terjadi. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode survey. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuisioner yang disusun secara formal. Responden adalah IT manager atau yang sederajat. Keterbatasan waktu penelitian menyebabkan respon terhadap penlitian ini relatif rendah. Tapi penulis yakin bahwa hasil dari studi ini merupakan indikator karakteristik industri farmasi khususnya pengeluaran Ti. Riset selanjutnya dengan skala yang lebih besar dapat diperbandingkan dengan studi ini.