Kinerja ASN (Aparatur Sipil Negara) adalah indikator keberhasilan program pemerintah dalam mencapai good governance. Aplikasi e-kinerja BKN merupakan aplikasi pengelolaan kinerja yang diharapkan dapat digunakan oleh seluruh PNS untuk mengelola kinerjanya, terutama dalam menyusun SKP (Sasaran Kinerja Pegawai). Namun, kondisi saat ini, 34 instansi terkonfirmasi menggunakan aplikasi pengelolaan kinerja mandiri (milik instansi masing-masing). Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor yang memengaruhi penerimaan e-kinerja BKN serta memberikan rekomendasi guna meningkatkan adopsi aplikasi tersebut, dengan menggunakan model perluasan UTAUT. Model ini mencakup faktor penerimaan teknologi UTAUT serta variabel eksternal lainnya yang dilihat dari aspek lingkungan, teknologi dan manusia. Dari 912 jawaban valid, penulis melakukan analisis data menggunakan Partial Least Squares Structural Equation Modelling (PLS-SEM). Berdasarkan hasil analisis, terdapat 10 faktor yang terbukti memengaruhi penerimaan e-kinerja BKN, yaitu dari faktor penerimaan menggunakan UTAUT (performance expectancy, effort expectancy, facilitating conditions, behavioral intention); faktor lingkungan (government regulation), faktor teknologi (information quality, system quality, service quality) dan faktor manusia (technostress, self-efficacy). Penulis kemudian melakukan studi dokumen dari penelitian sebelumnya serta melihat kondisi saat ini untuk menyusun rekomendasi. Rekomendasi akhir yang diusulkan yaitu (1) meningkatkan kualitas pelatihan dan coaching clinic, (2) menciptakan budaya kerja yang mendukung implementasi e-kinerja BKN, (3) meningkatkan kemudahan pengguna e-kinerja BKN, (4) mendorong motivasi pengguna dalam menggunakan e-kinerja BKN, (5) menyempurnakan e-kinerja BKN melalui umpan balik pengguna, (6) melakukan monitoring dan evaluasi berkala, (7) menyusun regulasi yang mewajibkan penggunaan e-kinerja BKN, (8) mengembangkan mekanisme dukungan dan penyelesaian masalah, (9) membangun komitemen dan dukungan organisasi, (10) penataan tim IT dalam mendukung pengembangan e-kinerja BKN secara optimal, (11) menyediakan informasi yang berkualitas dalam e-kinerja BKN, serta (12) memastikan kualitas sistem e-kinerja BKN. Penelitian ini juga menghasilkan implikasi teoretis berupa