Call Number | KA-1939 (Softcopy KA-1926) MAK KA-1572 |
Collection Type | Karya Akhir (KA) |
Title | PERANCANGAN ARSITEKTUR PERANGKAT LUNAK BERBASIS SAAS MULTI-TENANT UNTUK MENDUKUNG PENINGKATAN EBITDA: STUDI KASUS SISTEM PEMANTAUAN JARINGAN PT TELKOM |
Author | Mochamad Gani Amri; |
Publisher | Jakarta : Program Studi Magister Teknologi Informasi Fasilkom UI, 2025 |
Subject | Software architecture |
Location | FASILKOM-UI; |
Nomor Panggil | ID Koleksi | Status |
---|---|---|
KA-1939 (Softcopy KA-1926) MAK KA-1572 | Indonesia | TERSEDIA |
Pertumbuhan penjualan sebesar 20 kali lipat dari produk pemantauan jaringan Netmonk milik PT Telkom dalam satu tahun belum mampu memenuhi target Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) positif di akhir tahun 2023. Permasalahan ini muncul akibat inefisiensi dalam desain arsitektur dan pengelolaan infrastruktur berbasis single-tenancy, di mana lebih dari 90% pelanggan Netmonk menggunakan infrastruktur dedicated berbasis Virtual Machine (VM) dengan tingkat pemanfaatan yang rendah. Sebagian besar VM hanya digunakan untuk memantau satu hingga dua perangkat, jauh dari kapasitas optimal minimal 10 perangkat per VM. Penelitian ini bertujuan untuk merancang arsitektur perangkat lunak berbasis multi tenancy Software as a Service (SaaS) guna meningkatkan efisiensi operasional dan mendukung pencapaian EBITDA positif. Pendekatan migrasi yang digunakan adalah model-driven, yang dimulai dengan analisis kebutuhan functional dan non-functional. Selanjutnya, dilakukan perancangan Platform Specific Model (PSM) dan Platform Independent Model (PIM) dari arsitektur eksisting sebagai landasan dilakukannya sesi Focus Group Discussion (FGD) untuk menentukan opsi deployment model arsitektur SaaS, teknologi container orchestration platform, dan desain CI/CD DevSecOps. Penelitian ini menggunakan EBITDA sebagai indikator utama untuk mengukur performa produk digital Telkom DBT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemilihan deployment model berbasis hybrid full stack, yang mendukung kombinasi skema basic (shared) dan premium (dedicated) tier infrastruktur, merupakan solusi paling fleksibel untuk memenuhi kebutuhan pelanggan Business to Business (B2B) dari skala kecil hingga besar. Kubernetes dipilih sebagai container orchestration platform karena kompatibilitasnya dengan model deployment hybrid dan kebutuhan mengikuti standarisasi rancangan CI/CD DevSecOps di Telkom DBT untuk meningkatkan aspek keamanan produk. Pengujian load testing pada cakupan Proof of Concept (PoC) basic tier dari arsitektur tujuan menunjukkan potensi penurunan biaya infrastruktur sebesar 77% dibandingkan arsitektur eksisting. Proyeksi pencapaian EBITDA mengindikasikan bahwa dengan inisiatif implementasi migrasi ini, Netmonk dapat mencapai target EBITDA positif pada tahun pertama, lebih cepat satu tahun dibandingkan jika tetap menggunakan arsitektur lama.